Identifikasi dan Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Akar Tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) Sebagai Afrodisiak

  • Meileli Florida Anggriani SMK Negeri 4 Palangka Raya
Keywords: Akar, Saluang Belum, metabolit sekunder, afrodisiak

Abstract

Saluang belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) merupakan salah satu tumbuhan endemik Kalimantan Tengah yang telah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit seperti sakit pinggang dan ginjal serta sebagai penambah vitalitas. Cara pemanfaatannya adalah dengan mengkonsumsi air rebusan akar tumbuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak kloroform akar tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz ) dan potensinya untuk dikembangkan sebagai zat Afrodisiak. Proses identifikasi dimulai dengan melakukan ekstraksi, yaitu 1 Kg serbuk akar tumbuhan saluang belum dimaserasi dengan menggunakan pelarut kloroform selama 3 X 24 jam, ekstrak hasil maserasi berupa ekstrak kloroform yang dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak klorofrom yang dihasilkan sebanyak 16 gram. Isolasi dilanjutkan dengan proses Kromatografi Lapis Tipis terhadap ekstrak kloroform dengan menggunakan eluen campuran dari kloroform dan n-heksan. Pemisahan dilanjutkan dengan Kromatografi kolom. Identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan reaksi uji warna. Hasil penelitian bahwa berdasarkan hasil uji warna akar tumbuhan saluang belum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan steroid dan flavonoid, serta eluen terbaik untuk estraksi adalah campuran kloroform dan n-heksan dengan komposisi 4:1. Senyawa aktif steroid dan flavonoid berpotensi sebagai afrodisiak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penelitian ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Meileli Florida Anggriani, SMK Negeri 4 Palangka Raya

Guru SMK Negeri 4 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

References

Achmad, S.A. 1995. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia

Anwar, C., Purwanto, W., Pranomo, H.D., Wahyuningsih, T. W. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jogjakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arbain, D. 1995. Uji Bioaktivitas dan Penelitian Kimia Bahan Alam, Makalah Lokakarya Isolasi Senyawa Berkhasiat. Padang: HEDS-JICA FMIPA UNAND.

Backer, C. A, Bakhuizen, R. C. 1965. Flora of Java vol. 11. The Netherlands : N. V. P. Noordhoff.

Ciptadi. 1994. Beberapa Senyawa Kimia Dari Kulit Batang Morus Macroura Miq. Laporan Penelitian tidak diterbitkan. Palangkaraya: Lemlit UNPAR.

………. 1995. Isolasi dan Identifikasi Kandungan Senyawa Kimia dari Tanaman Moraceae. Lemlit UNPAR, Laporan Penelitian tidak diterbitkan. Palangkaraya: FKIP UNPAR.

………..1997. Dasar-Dasar Ekstraksi. Kimia Organik Bahan Alam. Diktat tidak diterbitkan. Palangkaraya: FKIP UNPAR.

Idah 2001. Isolasi dan Identifikasi Komponen-Komponen Metabolit Sekunder Ekstrak n-heksan Kulit Akar Tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume)Kurz). Skripsi tidak diterbitkan. Palangkaraya : UNPAR.

Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Majang, Y. 1995. Terpenoid dan Steroid. Palembang: Universitas Andalas.

Ndadari, S. 2005. Isolasi dan Identifikasi Komponen-Komponen Metabolit Sekunder Ekstrak n-heksan Pada Batang Tumbuhan Kamunah (Croton tiglium L.). Skripsi tidak diterbitkan. Palangkaraya: UNPAR.

Pudjaatmaka, H. 2000. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.

Robinson,T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi (Terjemahan). Bandung: ITB.

Sastrohadmajojo, H. 1998. Kromatografi. Jogjakarta: Liberty.

Soediro, S. 1999. Kandungan Senyawa Bioaktif dari Tumbuhan dan Cara Analisisnya, Makalah Yang Disampaikan Pada Lokakarya Pelatihan Pemanfaatan Senyawa Metabolit Sekunder Asal Tumbuhan Sebagai Insektisida. Bengkulu: HEDS-JICA FMIPA UNIB.

Soekamto, N. H., Achmad, S. A., Ghisalberti, E. L., Hakim, E. H., Syah, Y. M., 2002. Mulberin dan Mulbrerokromen Dua Senyawa Bioaktif dari Artocarpusfretessi, Bull. Soc. Nat. Prod. Chem. (Indonesia), 2, 45, 50.

Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Makroskopi. Bandung: ITB Bandung.

Sudjadi.1986. Metode Pemisahan. Jogjakarta: Kanisius.

Taslim. 1999. Survei Fitokimia Tumbuhan Obat Kontrasepsi Tradisional Kalimantan Tengah. Palangkaraya: UNPAR.

Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonami Tumbuhan Obat-Obatan. Jogjakarta: Gajahmada University Press.

Published
2018-06-30
How to Cite
[1]
Anggriani, M.F. 2018. Identifikasi dan Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Akar Tumbuhan Saluang Belum (Lavanga sarmentosa (Blume) Kurz) Sebagai Afrodisiak. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang. 9, 1 (Jun. 2018), 97-102. DOI:https://doi.org/10.37304/jikt.v9i1.9.