Pemanfaatan Daun Kelampan Sebagai Biopestisida Dalam Penanggulangan Hama Pada Tanaman Cabai

  • Dian Aristina SMA Negeri 1 Kota Besi
Keywords: daun, biopestisida, cabai, kelampan

Abstract

Kelampan (Cerbera odollam) adalah tanaman yang banyak dijumpai disekitar kita sebagai tanaman penghijauan atau tanaman peneduh.  Tanaman Kelampan mengandung senyawa golongan alkaloid yang bersifat racun,yaitu cerberin. Cerberin merupakan racun yang sangat berpengaruh terhadap mortalitas pada serangga.  Tanaman cabai termasuk dalam tanaman favorit para petani yang menjanjikan keuntungan dengan harganya yang sering melambung tinggi.  Namun serangan hama ulat sering menggangu para petani untuk dapat menghasilkan cabai yang diinginkan.  Oleh karena itulah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan daun Kelampan sebagai biopestisida dalam penanggulangan hama ulat pada tanaman cabai. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di  kebun sayur milik salah satu warga di Kec.Kota Besi.  Bagian  tanaman  Kelampan   yang  digunakan  sebagai biopestisida adalah daunnya baik daun kering dan daun basah. Penelitian dilakukan dengan menyemprotkan ekstrak daun kelampan dengan beberapa varian konsentrasi 100mL/L(v/v),200mL/L (v/v),300 mL/L (v/v) dan 400 mL/L (v/v) pada tanaman cabai yang berumur 15 hari. Pembuatan ekstrak daun kelampan menggunakan bahan yang sederhana sehingga para petani bisa mengaplikasikannya dengan mudah.  Hasil   penelitian   menunjukkan   bahwa pemberian  ekstrak  daun kelampan   berpengaruh secara  signifikan terhadap  mortalitas ulat grayak yang dilihat dari jumlah daun berlubang pada tanaman cabai. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penelitian ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Dian Aristina, SMA Negeri 1 Kota Besi

SMAN 1 Kota Besi, Jalan Tengku Gembo Kota Besi Hilir Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

References

Sa’diyah N.A., Purwanti K.I., &Wijayawati L.(2013).Pengaruh ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam) terhadap perkembangan ulat grayak (Spodoptera litura F.). Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol.2 No.2.

Kartimi.(2015).Pemanfaatan buah bintaro sebagai biopestisida dalam penanggulangan hama pada tanaman padi di kawasan pesisir desa Bandengan kabupaten Cirebon.Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015 yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, tema: “Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Global”.

Rio Pratama.(2014).Pengaruh campuran ekstrak bintaro (Cerbera manghas) dan EM4 (Effective Microorganism 4) pada perkembangan tanaman cabai besar (Capsicum annum L.).Karya Ilmiah Program Studi Managemen Lingkungan.Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Julianti, Mardhiansyah M., Arlita T.(2016). Uji beberapa konsentrasi ekstrak daun bintaro (Cerbera manghas L.) sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama ulat jengkal (Plusia sp.) pada trembesi (Samanea saman (Jarq.)Merr). Jom Faperta Universitas Riau Vol 3 No 1 Februari 2016.

Published
2017-12-31
How to Cite
[1]
Aristina, D. 2017. Pemanfaatan Daun Kelampan Sebagai Biopestisida Dalam Penanggulangan Hama Pada Tanaman Cabai. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang. 8, 2 (Dec. 2017), 77-80. DOI:https://doi.org/10.37304/jikt.v8i2.58.