Kesulitan Memahami Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia Pada Siswa SMA Negeri Di Kota Palangka Raya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya dalam memahami konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan penerapan prinsip reaksi kesetimbangan dalam industri pada level mikroskopis yang diaplikasikan dalam bentuk gambar. Subjek penelitian adalah 928 siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2017/2018. Kesulitan siswa diteliti menggunakan instrumen tes pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dan penerapan prinsip reaksi kesetimbangan dalam industri. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis pilihan ganda dilengkapi lima pilihan jawaban dan lima alasan tertutup serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan siswa mengalami kesulitan memahami konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia pada level mikroskopis yang diaplikasikan dalam bentuk gambar dan teridentifikasi penyebab kesulitan siswa adalah: (1) Menjelaskan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan kimia sebesar 62,82%, siswa menganggap penambahan konsentrasi ion sejenis ke dalam larutan menyebabkan ion tersebut bertambah banyak; (2) Menjelaskan pengaruh perubahan suhu sebesar 55,28%, siswa mengangap jika suhu diturunkan reaksi bergeser ke reaksi endoterm dan sebaliknya (siswa belum memahami ciri-ciri reaksi eksoterm/endoterm dan hubungannya dengan perubahan suhu); (3) Menjelaskan perubahan volume sebesar 61,96%, siswa menganggap jika volume diperkecil reaksi kesetimbangan bergeser ke arah komponen koefisien reaksi besar dan sebaliknya; (4) Menjelaskan pengaruh perubahan tekanan sebesar 53,56%, siswa menganggap jika tekanan diperbesar reaksi bergeser ke komponen koefisien reaksi besar dan sebaliknya; (5) Menjelaskan prinsip reaksi kesetimbangan dalam industri sebesar 66,06%, siswa menganggap bahwa dengan menambahkan tekanan pada reaksi eksoterm, reaksi bergeser ke arah pereaksi.
Kata Kunci: Kesulitan, Konsep, Kesetimbangan Kimia.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Airlangga Universitas Press. Surabaya.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta. Jakarta.
Azwar, S. 2012. Repiabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Badan standar Nasional Pendidikan (BSNP), 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Dirjen. PSMA Kemendiknas. Jakarta.
Dahar, Ratna.Willis. 1988. Teori-Teori Belajar. Eelangga, Jakarta.
Dahar, R.W. 1989.Teori-Teori Belajar. Erlangga, Jakarta.
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori belajar dan Pembelajaran. Erlangga, Jakarta.
Depdikbud. 2013. Kurikulum Kimia 2013. Depdikbud. Jakarta.
Djemari Mardapi. 1999. Estimasi kesalahan pengukuran dalam bidang pendidikan dan implikasinya pada ujian nasional. Makalah disajikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar di Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Elizabeth Tjahjadarmawan.2017. Bernas Kimia Jilid 2a. Citra Media Sapen, Yogyakarta.
Herron, J. Dudley, 1985. Mathematics in the chemistry classroom. Journal of Chemical Education, vol. 62. Taylor & Francis Ltd. London.
J.M.C. Johan dan M. Rachmawati. Kimia 2 SMA/MA. Esis, Jakarta.
Johari Surif, Nor Hasniza, and Mahani Moktar. 2012. Conceptual and Procedural knowledge in problem solving. Faculty of Education, University Teknologi Malaysia, 81310 UTM Skudai, Johor. Malaysia.
Kirkwood, V. and Symington, D. 1996. Lecturer Perceptions of Students Difficulties in First-year Chemistry Course. Australian Science Education Association Conference. Australia.
Kardi,S. 1997. Pengajaran Langsung. Unesa University Press. Surabaya.
Mei-Hung Chiu. 2000. Algoritma Problem Solving and Conceptual Understanding of Chemistry by students at a Local High School in Taiwan. Graduate Institute of Science Education, National Taiwan Normal University. Taiwan, R.O.C.
Middlecamp, C.dan E.Kean. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Gramedia, Jakarta.
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan.2012. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nendiyati. Kesulitan Memahami Hukum Perbandingan Volume dan Hukum Avogadro pada siswa SMA Negeri di Palangka Raya dan Muara Teweh. 2016. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
P4TK IPA . Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Modul Guru Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.
Sentot Budi Raharjo dan Ispriyanto. 2016. Kimia Berbasis Eksperimen 2 Untuk Kelas XI SMA dan Ma. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Sidauruk, S. 1995. Kesulitan Siswa SMA Memahami Konsep-Konsep Ilmu Kimia. Tesis PPS-IKIP Jakarta. Jakarta.
Sidauruk, S. 1998. Miskonsepsi siswa dalam memahami Stoikiometri. Makalah tidak diterbitkan. Seminar Hasil-hasil Penelitian MIPA Murni dan Pendidikan, FKIP Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Sidauruk, S. 2005. Miskonsepsi Stoikiometri Pada Siswa SMA, Disertasi PEP, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Sihaloho,M. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami Konsep Larutan Buffer pada Tingkat Makroskopis dan Mikroskopis. Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
Siregar, S. Statistik Parametrik untuk penelitian kuantitatif. 2014. Bumi Aksara, Jakarta.
Siti Hayati. Kesulitan siswa memahami pereaksi pembatas di SMA Kabupaten Barito Utara dan Kota Palangka Raya tahun pelajaran 2015/2016. 2016. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
Sirhan G, 2007. Learning Diffiululties in chemistry. An Overview, Jurnal of Turkish Science Education Volume 4. Turkish Science Education. Palestina.
Sufiaty.A dan A. Damari. Bupena Buku Penilaian Autentik Kimia untuk SMA/MA kelas XI.2015 . Erlangga, Surabaya.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudyana, I.N. 2006. Pengaruh Model Pembelajaran Melalui Seting Belajar Kooperatif Terhadap Pemahaman Konseptual dan Pemahaman Algoritmik Kimia Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang. Malang.
Sulami.E dan A.D. Kutaida. Buku panduan pendidik kimia untuk SMA/MA. 2009. PT Intan Pariwara, Klaten.
Suparno, A.S. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta.
Sunardi. Kimia Bilingual untuk SMA/MA kelas XI.2008. CV. Yrama Widya, Bandung.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta, Bandung.
Yuli Ekawati. Kesulitan memahami konsep larutan penyangga pada siswa di SMA Negeri kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Copyright Ⓒ Author